Loading...

Terus Membangun Generasi Islami Dalam Keterbatasan


Batununggal - Pendidikan merupakan tonggak bagi kemajuan bangsa. Bahkan penanaman nilai-nilai keagamaan menjadikan hal yang pentng bagi anak-anak selaku generasi penerus. Namun begitu, dalam pelaksanaannya diperlukan berbagai pihak tidak hanya pemerintah semata tetapi perlu partsipasi warga. Hal ini pula yang ditunjukkan oleh salah satu warga yang berdomisili di RT 04 RW 08 Kelurahan Binong. Adalah Ahmad dan Siti Salamah , pasangan suami istri ini melakukan pengabdian dalam bidang pendidikan.

Pasangan suami istri ini saling bahu membahu dengan kemampuan seadanya menjalankan  kegiatan pendidikan yaitu Madrasyah Diniyah dan TK Quran. Lembaga pendidikan yang dikelolanya telah berjalan sejak tahun 1997. Dengan segala kesederhanaan dan keterbatasannya, Siti Salamah dan Ahmad mampu terus berjalan sampai sekarang. Sejak berdiri hingga sekarang murid yang telah diberi pendidikan di lembaga tersebut sudah mencapai hampir 350 alumni. Bahkan kedua suami istri ini terkadang merangkap menjadi guru untuk mengajarkan pelajaran pada siswanya.

Menurut Ahmad selaku pendiri lembaga Pendidikan menegaskan,”Ingin membangun generasi Islami dan juga bisa menampung anak-anak dari golongan tdak mampu.”

Lembaga pendidikan yang dikelola oleh pasangan suami istri Siti Salamah dan Ahmad ini dinamakan Madrasyah Diniyah dan TK Quran Syfatul Aisyah. Lokasi tempat pendidikan ini di Babakan Jati III, RT 04, RW 08 Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Tempat belajar anak didik lembaga ini sekaligus menjadi rumah tinggal pasangan suami istri ini. Rumah dengan tngkat 2 yang lantai bawahnya dijadikan kelas untuk belajar, dan lantai atas dijadikan rumah tnggal. Saat ini jumlah murid yang mengikut belajar di Lembaga Syfatul Aisyah berjumlah 40 peserta didik.


Pada waktu berdirinya kegiatan lembaga ini hanya mengaji saja, dan melibatkan ibu-ibu, anak-anak, dan pemuda. Sekarang setelah menjadi Madrasyah Diniyah dan TK Quran concern pada usia anak 5 sampai 11 tahun. Adapun kurikulum yang digunakan sesuai dengan yang digariskan oleh  Departemen Agama. Kegiatan belajar di Madrasyah Syfatul Aisyah dibagi menjadi dua jadwal yaitu pukul 4 sore dan bada magrib. Murid atau santri yang mengikuti belajar di madrasyah ini tidak hanya
dari lingkungan sekitar saja bahkan dari yang jauh seperti Gumuruh dan Seskoad. Dukungan dari segi financial untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar hanya mengandalkan infak dari murid. Infak tersebut bisa dibilang sangat minim yaitu sebesar lima ribu rupiah dan tdak mengandalkan donator. Namun begitu pengelola terus berjuang terus yang terpentng para santri mampu membaca Quran, Calistung, bahasa Inggris, dan keterampilan. Dalam menjalankan kegiatannya , Siti Salamah  yang sekaligus guru pula telah mengikuti berbagai pelatihan dan studi banding yang diadakan oleh Depag. Dalam menjalankan kegiatannya dibantu pula oleh satu ustad Zaki, dan guru bantu, Viko, disamping Ahmad dan Siti Salamah selaku pendiri sekaligus pengelola pendidikan. Kegiatan tidak hanya belajar saja tapi peringatan hari besar keagamaan pun dilakukan seperti pada satu Muharam melaksanakan pawai obor. 

(sumber: Media Batununggal - Nov '16)
 
TOP